aku dan cerita cintaku
aku dan langit punya cerita. saat langit cerah kebiruan sedang dalam aktifitasnya berubah menjadi kelabu, disitulah aku dan cerita cintaku. pernahkah kamu, menemukan dirimu berdialog dengan mu sendiri saat sedang dalam perjalanan.. sekedar menggumamkan lagu, menyesali apa yang baru saja kamu alami, atau menggerutu pada pengendara lain karena kurang hati-hati? iya, aku pun pernah. ada satu hari dimana saat aku sedang dalam perjalananku menuju kampus, langit tiba-tiba beraktifitas. mencoba memberitahu untuk aku menyiapkan jas hujanku, disitulah aku dan cerita cintaku. aku ingat saat itu aku tengah dalam dialog denganku, tapi tak ingat mengenai apa. saat ku tengok, langit berubah kelabu, aku alih mengajak langit kelabu untuk bicara. aku pernah bilang bahwa aku suka hujan, kan. bau tanah basah. dunia sesaat tak lagi gerah. memberi waktu pada manusia agar bersyukur dan menyadari bahwa alam masih pada toleransinya. memisahkan mereka yang tak mau basah dan yang rela menghadapi badai. aku suka hujan, tapi jika hujan turun saat itu, urusanku bisa terhambat. maka disitulah kisah cinta ini dimulai. aku membuka bicara kami dengan ucapan terimakasih pada langit kelabu telah membuat dunia tidak begitu terasa panasnya. lalu kuutarkan betapa aku suka dengan hujan. aku ceritakan dua kisah bahagiaku dengan hujan. hampir aku tersesat dalam ceritaku sendiri, tapi lalu aku ingat lagi apa maksudku bicara dengan langit kelabu. sangatlah baik jika kedatangan hujan sedikit ditunda. aku ulang lagi betapa aku suka dengan hujan. ku tekankan bahwa maksudku bukan untuk mengusir adanya langit kelabu. hanya menahannya untuk tinggal lebih lama, tapi tanpa adanya hujan. "terkadang, menahan diri bisa membuka hati" kubilang. langit kelabu hanya diam, seakan tak acuh atas ceritaku. sampailah aku dikampusku. seperti biasa kuparkir motor lalu berjalan masuk, agak bergegas, dalam hati aku bicara pada langit kelabu, "terimakasih sudah bersabar.. turunkan hujan yang lebat untuk temanku belajar.". sampai aku dalam kelas, hujan datang ditemani angin kencang. aku tersenyum. dimulai dari hari itu, aku tau bahwa langit kelabu mendengarkan. ia memberiku kesempatan untuk berkeluh-kesah. memberi sela untuk padatnya isi otak dan hati. dimulai dari hari itu, aku punya cinta baru, yaitu kamu, langit kelabu.